(Batik of Central Java) Salah satu jenis produk sandang yang berkembang pesat di Jawa tengah semenjak beberapa dekade, bahkan beberapa periode yang lalu, ialah kerajinan batik. Sebagian besar masyarakat Indonesia telah mengenal batik baik dalam coraknya yang tradisional maupun yang modern. Pada umumnya batik dipakai untuk kain jarik, kemeja, sprey, taplak meja, dan busana wanita. Mengingat bahwa jenis produk ini amat dipengaruhi oleh selera konsumen dan perubahan waktu maupun model, maka perkembangan industri batik di Jawa Tengah juga mengalami perkembangan yang cepat baik menyangkut rancangan, penampilan, corak dan kegunaannya, diadaptasi dengan ajakan dan kebutuhan pasar baik dalam maupun luar negeri.
Tradisonal secara historis berasal dari zaman nenek moyang dikenal semenjak periode XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif batik masih didominasi dengan bentuk hewan dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik di Jawa Tengah mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan hewan dan flora lambat laun beralih pada motif abnormal yang ibarat awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis mirip yang kita kenal kini ini.
Dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing kawasan yang amat beragam. Khasanah budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya aneka macam corak dan jenis batik tradisioanal dengan ciri kekhususannya sendiri.
Secara prinsip, terdapat 11 tahapan yang umumnya dilalui dalam pembuatan batik tradisional, yakni: nggirah, nganji, nyimpong, njereng, nerusi, nembok, medel, mbironi, nyoga, dan glorod.
Sentra produksi batik di Jawa Tengah banyak dijumpai di Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kota Surakarta, dan Kabupaten Sragen. Dari sisi ajakan dan keunikan produk, peluang perjuangan di bidang industri batik masih terbuka luas dan sangat menguntungkan. Pemasaran batik selain untuk konsumsi lokal juga telah menembus pasar Eropa dan Amerika. (FB Informasi Dunia Jawa)
Tag :
BUDAYA DAN SEJARAH
0 Komentar untuk "Batik"
Note: Only a member of this blog may post a comment.