Mongol-Tartar kalah telak ketika menyerang Kekaisaran Jepang pada Tahun 1274 dan 1281 Masehi. Tak mau gagal lagi mirip pada penaklukan Jepang, Kubilai Khan memimpin sendiri 300.000 prajuritnya berlayar ke Jawa untuk menghukum Batara Kertanegara, penguasa Singasari yang pernah memotong kuping Meng Khi, duta Kubilai Khan yang diutus untuk menemui Kertanegara supaya tunduk pada Mongol. Pada tahun 1293 Masehi, maharaja Negara Yuan itu tewas dengan kepala terlepas dari badannya. Pertempuran itu diibaratkan sebagai perang antara Raja Kangsa dengan si kecil Kresna.
Prasasti Kertarajasa menyebut, rambut kaisar penakluk itu menjadi hiasan singgasana Batara Kertarajasa Jayawardhana (Raden Wijaya). Tubuh dan kepala Kubilai Khan dikembalikan ke istana Dinasti Yuan. Mayat itu hingga di istana Yuan pada bulan Februari 1294 Masehi. Kekalahan Mongol atas Jawa menciptakan mayit Kubilai Khan tidak diperlakukan sebagaimana penguasa Dinasti Yuan sebelumnya. Tubuhnya dibawa berjalan selama tiga ahad sejauh 1.000 kilometer dan di lereng Burkhan Khaldun, Pegunungan Khenti, mayit itu dimakamkan.
Tartar berakhir sebagai negara taklukan Majapahit. Kidung Harsawijaya VI.177 b menyebut: “Sakwe ing satru wus enti dinon denira Sri Bhupati katekeng Nusantara akweh log lyan tungkul subhaktya karuhun tang Bali Tatar Tumasik Sampi Koci lan Gurun Wandan Tanjungpura tan open tang Dampo Palembang Makasar prapta sama mawwat sesi ni pura.”
Tag :
BUDAYA DAN SEJARAH
0 Komentar untuk "Jejak Tewasnya Kubilai Khan Di Jawa"
Note: Only a member of this blog may post a comment.