Manusia dilahirkan di dunia ini memiliki tabiat dan keberuntungan tersendiri , insan satu dan yang lainnya niscaya berbeda. Itu semua sesuai dengan unen-unen atau slogan yang dari dulu hingga kini masih dipercayai orang yaitu Jodoh, Rejeki dan Kematian itu hanya Yang Mahakuasa yang tahu. Namun demikian para pujangga jaman dahulu membaca situasi yang demikian itu dengan menerapkan ilmu titen atau kalau kini mungkin disebut logika. Dengan ilmu titennya itu mereka sanggup menuliskan hal-hal yang berkenaan dengan tabiat dan keberuntungan itu dalam sebuah buku yang ketika ini orang menyebutnya dengan primbon.
Dalam buku primbon ini tertulis aneka macam macam gosip yang berkenaan dengan tata kehidupan insan hidup didunia ini mulai lahir hingga dengan mati. Sebagai teladan untuk menggambarkan keberuntungan bayi berdasarkan weton ( Neptu hari dan Pasaran) di bagi 7, keberuntungan insan dibagi yaitu :
- Segara Wasesa yang berarti semua pekerjaannya baik dan banyak rijekinya,
- Tunggak Semi , rijekinya terus mengalir ,
- Satriya Wibawa, dimanapun berada akan menui keberuntungan,
- Sumur sinaba, sanggup dujadikan daerah meminta pertolongan,
- Bumi Kapethak keberuntungannya dalam bidang pertanian.
- Satriya wirang , akan menemukan keruwetan
- Lebu katiup angin, sering pindah daerah dan terus kekuranga.
Dalam hitungan ini neptu hari :
Jum’at 1, Sabtu 2, Ahad 3, Senin 4, Selasa 5, Rabo 6, Kamis 7.
Begitu pula neptu pasaran :
Kliwon 1 , Legi 2, Paing 3, Pon 4 dan Wage 5.
Adapun cara menghitungnya begini anda contohnya lahir pada Rabu Wage Rabu 6 dan Wage 5 jumlah 11 kemudian dibagi 7 sisa 4 jatuh pada hitungan sumur sinaba. Misal lagi anda lahir hari minggu wage neptu minggu 3 dan wage = 5 jadi 8 dibagi 7 sisa 1 jatuh pada segara wasesa begitu selanjutnya ( Dapat di baca di betal jemur hal 67 belahan wataking bayi berdasarkan neptu dan pasaran ketika lahir).
Sedangkan untuk tabiat insan berdasarkan weton ( neptu hari dan pasaran ketika lahir sesudah dijumlah) dibedakan menjadi yaitu .
- 7 Sifatnya sabar , rendah hati, bicaranya banyak tidak mau dikalahkan dan hoby bepergian jauh,
- 8 Brangasan, keras hati ,suka berdebat, suka berkelahi,pemberani,
- 9 Beranjalan, sering pindah rumah,perantauan,
- 10 Anteng Sembada.Cerdas pikirannya, sanggup jadi guru, cinta kepada keluarga, rajin,
- 11 Mapan Bares Tur Pralayan, bahagia tirakat, berani mati,senang memberi pada sesame tapi sifat jeleknya kalau kesulitan tidak takut untuk mencuri milik orang lain,
- 12 Kurang Panarima ing Titah, banyak cita-citanya, bahagia di hormati, gampang mencari rijeki namun sering kehilangan ,
- 13 Bicaranya lancar, hatinya baik, rukun dengan saudara, bahagia begadang tanpa guna, kalau berusaha cocoknya berdagang,
- 14 Semua pekerjaan sanggup dilakukan, sebentar sanggup mengerjakan , rajin belajarnya, namun agak malas dan tidak sanggup kaya.,
- 15 Praktis memerintah pada orang lain,keras sifatnya, tidak kekurangan sandang pangan , banyak temannya yang menyenanginya tetapi sering bertengkar dengan orang dan keluarganya.
- 16 Praktis bergaul , kaya, banyak bicaranya , semua keinginannya gampang terjadi, kalau punya kehendak sulit di halangi.
- 17 Diam namun pemarah, kalau bekerja terlalu berani,sering ditipu orang, tidak mau di kalahkan orang lain,
- 18 Berani tanpa perhitungan, bahagia main-main, tetapi kalau dilawan akan mengalah.
Cara mengetahuinya sama dengan yang diatas memakai weton aslinya yaitu : ( Minggu 5, Senin 4,Selasa 3, Rabu 7, Kamis 8, Jum’at 6, Sabtu 9 dan Kliwon 8, Legi 5,Pahing 9, Pon 7, dan Wage 4 ).
Misal calon menantu anda wetonnya Kamis Kliwon, Kamis=8 dan Kliwon=8 jumlah 16 beliau jatuh pada 16 yaitu gampang bergaul , kaya, banyak bicaranya , semua keinginannya sanggup terpenuhi begitu selanjutnya. ( baca Betal Jemur hal 67-68 sub wataking bayi ).
Bagi orang Jawa yang masih menerapkan etung-etungan dalam menjodohkan putra-putrinya, maka sebelum menuju ke menanyakan ( nakoake ), pengikatan ( naleni), lamaran hingga dengan pelaksanaan pernikahan.
Hitungan weton ini sangat penting oleh karenanya yang pertama ditanyakan niscaya wetonnya apa , sehingga banyak calon pengantin yang gelagapan alasannya yaitu tidak tahu atau lupa akan wetonnya itu. Padahal dalam perjodohan Jawa weton sangat kuat pada kelangsungan perjodohan tersebut biar terus runtut hingga dengan kakek-kakek dan nenek-nenek istilah orang Jawa mengatakan. Selain itu pula kalau telah diketahui tabiat dan nasib seseorang baik atau kurang baik maka setidaknya kita sanggup mengantisipasinya dengan cara-cara yang lainnya sehingga tidak akan terjadi suatu perceraian dalam perkawinan itu kelak. Saya melihat ketika ini banyak perjodohan yang dilakukan alasannya yaitu dasar nafsu dan keinginan saja tanpa perhitungan yang matang yang kesannya perjodohan itu kandas ditengah jalan.
Oleh alasannya yaitu itu untuk mengantisipasi hal tersebut diatas ada cara yang merupakan tinggalan pujangga dahulu yang ditulis biar ditiru dan dilanjutkan demi kelancaran kehidupan kita. Namun demikian banyak orang yang menyampaikan hal tersebut sudah tidak jamannya lagi , itu semua terserah pembaca untuk menaggapi goresan pena saya ini. Ini semua saya lakukan biar pengalaman ini sanggup diketahui orang banyak percaya monggo dan bila tidak ya terserah anda.
Oleh alasannya yaitu itu untuk mengantisipasi hal tersebut diatas ada cara yang merupakan tinggalan pujangga dahulu yang ditulis biar ditiru dan dilanjutkan demi kelancaran kehidupan kita. Namun demikian banyak orang yang menyampaikan hal tersebut sudah tidak jamannya lagi , itu semua terserah pembaca untuk menaggapi goresan pena saya ini. Ini semua saya lakukan biar pengalaman ini sanggup diketahui orang banyak percaya monggo dan bila tidak ya terserah anda.
Tag :
primbon
0 Komentar untuk "Watak Dan Keberuntungan Insan Berdasarkan Weton Berdasarkan Primbon Betaljemur Adammakna"
Note: Only a member of this blog may post a comment.