Adipati Karna. Tidak heran bila banyak yang mengagungkan sosok ini. Bahkan dalang sekaliber Ki Narto Sabdo mempunyai diskripsi yang Istimewa untuk tokoh wayang yang satu ini. Bung Karno, tokoh nasionalis dan Panglima Besar Revolusi tidak bisa menutupi rasa kagumnya terhadap seorang Karna.
Karna, dalam bahasa sansekerta yang berarti "Telinga" cukup menggambarkan bagaimana prosesi kelahirannya yang tidak lazim dari seorang Dewi Kunthi, ibunda dari para Pandawa. Alhasil secara biologis, Karna yaitu kakak tertua dari ketiga Pandawa, Yusdistira, Bima dan Arjuna.
Berawal dari keisengan Dewi Kunthi untuk menguji kebenaran Mantra yang gres saja diterima dari Sang Guru. Disebutkan bahwa mantra tersebut bisa mengundang Dewa. Namun sayangnya, mantra tersebut diucapkan ketika Kunthi sedang mandi. Karena matahari hampir tenggelam, maka yang tiba yaitu yang kuasa matahari Bathara Surya. Bathara Surya menjadi murka atas tindakan ceroboh Dewi Kunthi, dan sebagai konsekuensinya Dewi Kunthi mengandung benih sang Dewa tanpa melalui proses senggama. Demi menutupi aib, sehabis kelahirannya si jabang bayi dihanyutkan disungai. Atas kuasa dewa, jabang bayi tersebut selamat dan ditemukan oleh seorang sais kereta dan diberi nama Karna.
Garis takdirlah yang pada jadinya mempertemukan Karna dengan ketiga anak Dewi Kunthi dengan Prabu Pandu. Namun sayang Karna bangun dipihak Kurawa yang tidak menghendaki Yudistira menjadi raja di Hastinapura. Dewi Kunthi yang mengenali kalung dan anting-anting Karna, hadiah dari Bathara Surya sehabis kelahirannya berusaha untuk mencegah terjadinya pertempuran antara Karna dengan Arjuna adiknya. Namun Karna tidak bisa merubah keputusannya, ia telah terlanjur terikat sumpah untuk bangun dipihak Kurawa jikalau terjadi perang dengan Pandawa.
Karena darmanya sebagai lelaki sejati yang dihentikan mengingkari sumpahnya, Karna tetap akan melawan adik-adiknya. Namun sebagai wujud bakti seorang anak dan sebagai kakak yang ingin melindungi adik-adiknya, Karna rela melepas kalung dan anting pertolongan Bathara Surya yang selama ini dipercayai mempunyai kekuatan untuk melindunginya. Pertempuran Karna dan Arjuna tidak bisa dielakkan. Hingga jadinya Karna gugur ditangan Arjuna. Dia menumbalkan dirinya untuk menghanguskan angkara dibumi Hastina. Dewi Surtikanti yang mengetahui Karna suaminya telah gugur ditangan Arjuna menjadi murka dan bunuh diri dihadapan Arjuna.
Tag :
BUDAYA DAN SEJARAH
0 Komentar untuk "Tokoh Wayang Adipati Karna"
Note: Only a member of this blog may post a comment.