Pada tahun 1960 Soekarno tiba ke Cuba menemui Fidel Castro. Castro meminta beberapa pelajaran dari Soekarno perihal konsep-konsep Revolusi dan cara mempertahankan harga diri bangsa. Soekarno pun memperlihatkan buah pemikirannya kepada Castro.
Berikut ialah petikan obrolan tersebut:
Soekarno “Baiklah, Yang Mulia, Castro. Pertama-tama, sebuah negara haruslah independen. Ini ialah persyaratan terbesar dari revolusi. Ia (maksudnya ialah “suatu negeri”) haruslah tidak tergantung pada siapa pun. Kekuatan dirinya sendiri yang yang memilih ukurannya. Sebuah negeri haruslah mempunyai independensi, alasannya independensi akan menghasilkan tiga hal; kehormatannya, kemanusiannya dan kepandaiannya. Sekarang, untuk mendapat tiga hal itu, mestilah berpengaruh menghadapi topan godaan. Saya sendiri akan melawan jikalau negara saya dikelilingi oleh koloni-koloni yang kemudian berubah menjadi ancaman”.
Castro “Jadi apa yang harus saya lakukan dengan Cuba?”
Soekarno ” Yang harus dilakukan dengan Cuba, pertama-tama Yang Mulia harus menganalisa kekuatan modal apa yang dapat menjadi sumber kejayaan Yang Mulia, apa yang biasa dijadikan sarananya untuk mandiri, kemudian gunakan modal itu 100% untuk kesejahteraan umum. Bagi saya kesejahteraan umum ialah sumber kebahagiaan rakyat. Negara dihentikan mejadi daerah bagi perampok (marauder) atas kapital (modal untuk independen), atau pun atas komoditi-komoditi.”
Dan pedoman Soekarno ini benar-benar dipegang teguh oleh Cuba. Sepulang Soekarno dari Cuba, Castro segera menyelengarakan “General Wealthfare Act”. Sarana-sarana umum menyerupai sekolah, rumah sakit dan sebagainya dibentuk sebaik mungkin. Anda boleh percaya, boleh juga tidak, bahwa sampai hari ini pelayanan kesehatan yang terbaik di dunia untuk masyarakat ialah di Cuba.
Tag :
BUDAYA DAN SEJARAH,
Bung Karno
0 Komentar untuk "Bung Karno Ialah Ide Dan Jagoan Untuk Banyak Negara"
Note: Only a member of this blog may post a comment.