tentang sejarah kehidupan di tanah jawa

Rahasia '3 Jimat' Jendral Soedirman Sehingga Tidak Pernah Ditangkap Belanda

Pemerhati Komunisme, KH Muh Jazir mengungkapkan bahwa diantara para pejuang dan pendekar nasional yang belum pernah ditangkap oleh penjajah Belanda, Inggris dan juga PKI atau kelompok Komunis pada zaman revolusioner yaitu Panglima Besar Jenderal Sudirman.

Bahkan beberapa kali para petinggi penjajah Belanda, Inggris dan juga PKI mengeluarkan keputusan dan mengerahkan pasukan untuk menangkap Jenderal Sudirman hingga terkepung, mereka tidak juga sanggup menangkap Jenderal Sudirman.

Hal ini dikatakan KH Jazir dikala menjadi pemateri dalam tabligh akbar “Mencerdaskan Umat dari Bahaya Komunis” di Masjid Jami’ Wedi Klaten pada Ahad (31/5/2015) malam.

Dengan fenomena tersebut, orang-orang yang memanggul Jenderal Sudirman, menyerupai Suparjo Rustam, Tjokro Pranolo hingga kaget dan terheran-heran. Sebab, pada dikala itu Jenderal Sudirman sedang dalam kondisi sakit.

“Bahkan pada waktu Jenderal Sudirman dikepung oleh tentara Inggris di sekitar Jambu (Temanggung –red) dan Ambarawa (Magelang –red), di situ kan ada sebuah pegunungan dan Jenderal Sudirman beserta pasukannya ada di tengah-tengah, tapi nyatanya Jenderal Sudirman sanggup lolos dari pengepungan,” ungkap KH Jazir.

Aktivis senior di Kota Yogyakarta (Jogja) ini menambahkan, hingga pada suatu saat, para pejuang yang setia mendampingi Jenderal Sudirman dan yang memanggung laki-laki yang disebut oleh pasukannya dengan nama “Mas Kyai” itu bertanya, “jimat” apa yang digunakan oleh Jenderal Sudirman.

“Bahkan hingga herannya, Suparjo Roestam dan yang lainnya yang memanggul Jenderal Sudirman ini bertanya, "Sebenarnya jimat apa yang digunakan Mas Kyai ini sehingga selalu lolos dan tidak sanggup ditangkap oleh Belanda dan PKI?"

Lalu dengan senyum kecil, Jenderal Sudirman menjawab, iya, aku memang pakai jimat,” ujarnya.

“Dan jimat aku yang pertama adalah, SAYA SELALU DALAM KONDISI (Menjaga) WUDHU".

Jadi yang pertama Jenderal Sudirman itu selalu bersuci dikala peperangan maupun di luar peperangan. Makanya, kalau kita menyusuri jejak usaha dan pemberhentian pasukan Jenderal Sudirman, di situ kita akan mendapati adanya sebuah PADASAN (semacam gentong atau kawasan air yang terbuat dari tanah liat –red), dan padasan itu fungsinya yaitu untuk berwudhu Jenderal Sudirman,” terang KH Jazir.

“Kemudian yang kedua, jimatku yaitu SELALU SHALAT DI AWAL WAKTU".

"Jadi dalam kondisi apapun, meskipun sedang pecah perang, Jenderal Sudirman tidak pernah meninggalkan sholat wajib diawal waktu,” imbuhnya.

Dan yang ketiga, jimatku yaitu "AKU SELALU MEMIKIRKAN dan MENGUTAMAKAN RAKYAT".

"Bahkan jikalau Jenderal Sudirman membawa perbekalan masakan disaat perang, kemudian singgah di suatu tempat, maka para pasukannya itu disuruh memperlihatkan masakan itu kepada warga terlebih dahulu,” ucapnya.

Itulah 'jimat' Panglima Besar Jendral Sudirman. Tokoh yang tawadhu' (rendah hati), gigih & pantang mengalah dalam menjaga NKRI.

(1). Selalu dalam keadaan berwudhu,

(2). Shalat di awal waktu dan

(3). Mencintai rakyat tanpa pamrih sepenuh hati. (Sumber : youngislamicleader.org)
0 Komentar untuk "Rahasia '3 Jimat' Jendral Soedirman Sehingga Tidak Pernah Ditangkap Belanda"

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Back To Top